“Kaki gue mati rasa.”

titikbentala
2 min readFeb 13, 2023

--

Begitu melihat balasan akhir dari grup softball tanpa pikir panjang Janu menutup ponsel nya dengan lumayan kasar, mengingat univeristas pilihan Satya membuat nya semakin uring-uringan, kenapa bisa laki-laki itu akan berada di satu kota yang sama dengan kekasih nya. Sebener nya ia tidak ingin mengambil pusing perihal permasalahan ini namun memang terkadang tanpa diminta otak dan hati nya terus-terusan mendesak dirinya untuk memikirkan keputusan Selena.

Pelajaran olahraga tengah berlangsung siang ini, membuat nya sedikit malas karena harus berolahraga di siang hari pada saat matahari sedang terik-terik nya. Membuat beberapa teman satu kelas nya termasuk diri nya pun merasakan panas yang seolah-olah tengah membakar habis mereka semua.

“Harus banget nih olahraga sesiang ini? Panas banget anjir!!”

Keluhan demi keluhan terlontar dengan sangat mulus dari mulut para siswa, kecuali Janu. Laki-laki itu masih tetap diam mengikuti instruksi guru yang meminta mereka untuk terus melakukan pemanasan selagi beliau menyiapkan materi mereka hari ini. Namun entah mengapa di menit berikut nya ia merasa sangat lemas dan mulai limbung, berdiri nya tidak lagi tegak lalu pada akhir nya tanpa di paksakan dirinya terjatuh begitu saja — untuk yang kedua kalinya.

“LAH JANU? LO GAPAPA? KOK BISA JATUH SIH ANJIR??”

“Lo sakit, Jan?! Ke UKS aja dah, ayo gue temenin.”

“Bentar gue izin Pak Tamto dulu.”.

Janu tidak melarang tindakan dari kedua teman nya dan ketua kelas nya begitu mereka berlari tunggang-langgang untuk meminta izin pada Pak Guru. Selagi Irham — ketua kelas — meminta izin Geri dan Devan membantu nya dengan raut wajah yang cukup khawatir.

“Lo kenapa sih? Masa iya karena pemanasan? Lagian kita juga udah biasa pemanasan gini.” Ucap Devan yang masih membantu nya untuk berdiri karena entah mengapa tiba-tiba saja diri nya benar-benar selemas itu, untuk menumpu tubuh nya sendiri pun tidak mampu.

“Masa iya gara-gara masalah Satya?”

Dengan cepat Janu menggeleng karena meskipun pikiran nya terdistraksi oleh hal tersebut namun bukan hal itu lah yang menjadi penyebab utama nya terjatuh siang ini.

“Engga.”

“Ya terus lo kenapa? Sakit? Gak makan?”

Janu hanya diam dirinya tidak bisa menjawab apapun, tidak bisa menjelaskan apapun karena ia hanya bisa merasakan betapa nyeri dan ngilu punggung nya saat ini. “Gue juga gak tahu. Tapi punggung gue ngilu, kaki gue kayak mati rasa.”

Januari.

--

--

No responses yet